Mazmur 42:2-3
“Seperti rusa yang merindukan
sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus
kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? “
Youthers... Kerinduan adalah elemen utama untuk seseorang dapat membangun keintiman
dengan Tuhan, karena dalam kerinduan ada perasaan kekosongan yang positif dalam
jiwa yang menuntut pemuasan.
Dalam Wahyu 2:1-7, Rasul Yohanes diperintahkan oleh Yesus untuk
menyampaikan teguran kepada jemaat di Efesus, yang telah meninggalkan “KASIH MULA-MULA”, yang artinya di
dalam diri mereka sudah tidak ada lagi KERINDUAN,
sehingga tidak ada lagi keinginan yang kuat untuk menjalin hubungan, semua
berjalan sesuai dengan kebiasaan. Kehidupan
rohani tanpa kerinduan kepada Tuhan, hanya akan menjadi sekedar kegiatan agamawi,
dan berorientasi hanya di seputar ritual, dan akan menghasilkan kemunafikan.
Kemunafikan adalah rumah yang aman/safe house bagi segala macam dosa (Matius
23:14-15).
"Rindu" digambarkan dengan kehausan, seperti seekor rusa yang
kehausan. Ketika seseorang mengalami kehausan, maka air menjadi barang yang paling berharga saat itu. Bila
kita berada di padang pasir yang gersang, maka air akan menjadi lebih berharga daripada
emas. Karena kita sadar bahwa kekurangan cairan bisa membahayakan hidup kita.
Demikian juga tanpa Tuhan dalam hidup kita, kita akan berada dalam bahaya besar.
Ketika bangkit kesadaran bahwa hanya Tuhanlah yang kita perlukan, maka
akan muncul kerinduan akan Allah. Sehingga
seberapa besar kesadaran itu ada dalam diri kita, maka sebesar itulah kerinduan
kita akan Allah. Kondisi itulah yang digambarkan oleh penulis Mazmur ini, karena itu
“SADARILAH” keadaan kita, rindukan Dia.
Doa
Bawa kami senantiasa untuk dekat kepada-Mu ya Tuhan, dan tidak pernah
melupakan kehadiran-Mu setiap hari. Dalam nama Yesus. Amin
0 Response to "MERINDUKAN TUHAN"
Posting Komentar